Kurniawan Dwi Yulianto merupakan pesepak bola Indonesia yang memiliki segudang pengalaman. Pada era 1990 an, pria yang karib disapa 'Kurus' itu membuat kagum pencinta sepak bola Tanah Air. Pasalnya, Kurniawan yang saat itu masih berusia 18 tahun, sudah mengenyam pengalaman yang sangat berharga kala dirinya menjadi bagian dari klub Liga Italia, Sampdoria.
Kini, jejak Kurniawan dalam meniti karir di eropa telah diikuti oleh pemain muda potensial bernama Bagus Kahfi. Bagus saat ini resmi bergabung dan memperkuat FC Utrecht, Belanda. Kurniawan yang mengetahui kabar bahwa Bagus tengah berpetualang ke Benua Biru, mendukung penuh perjuangan mantan pemain Barito Putera tersebut.
Kendati demikian, Kurniawan memiliki pesan tersendiri untuk pesepak bola muda ketika tengah meniti karir di eropa. Menurut Kurniawan, hal yang terpenting ketika pemain Indonesia meniti karir di eropa adalah harus memiliki semangat dan mental yang kuat. "Mental adalah yang terpenting. Kenapa saya bilang mental? Karena memang saat kita berada di sana itu, kita menghadapi semua itu sendiri. Justru, presseurnya datang dari individu," ujarnya, Jumat (11/12/2020).
"Bagaimana kita harus menghadapi jauh dari orang orang terdekat, keluarga, kemudian bagaimana kita harus mengatasi permasalahan saat latihan terus harus mengatur kondisi tubuh sendiri, pola makan sendiri, jadi semua serba sendiri. Itu dibutuhkan mental yang kuat," sambungnya. Lebih lanjut, Kurniawan menegaskan bahwa ketika pesepak bola Indonesia berkarir di eropa, mereka harus memiliki jiwa fighting spirit yang tinggi. "Kalau misalnya saat latihan kita tidak perform, membangkitkan motivasi itu sendiri karena kan status kita di sana tetap saja sebagai pemain asing. Jadi kita harus punya fighting spirit yang lebih, punya kemampuan harus selalu maksimal," tegasnya.
Tak hanya itu, Kurniawan juga meminta Bagus untuk tidak terlena dengan status bintang ketika masih bermain di level nasional. Sebab, ketika sudah bermain di eropa, maka Bagus menjadi seorang pemain berstatus pendatang dan belum diketahui banyak pihak sehingga dia harus membuktikan dirinya dengan menampilkan seluruh kemampuan terbaiknya. "Kemudian mindset harus menatap ke depan, karena passion kita di sepak bola dan dia masih muda, jangan lagi dia melihat ke belakang. Mungkin, Bagus Kahfi di Indonesia sudah popular ya, tapi jangan dijadikan itu suatu yang dirindukan. Itu cukup dijadikan motivasi bahwa levelmu bukan kemarin," bebernya.
Sementara itu, Kurniawan juga mengatakan bahwa Bagus harus memiliki mindset menjadi pemain kelas dunia. "Kalau di eropa harus menampilkan permainan maksimal, karena kalau di eropa yang mengelu elukan bukan hanya rakyat Indonesia lagi. Jadi, mindset dia harus ke depan. Harus berpikir bahwa Bagus harus bisa main di level yang lebih tinggi daripada saat ini," tuturnya. Terkait adaptasi, Kurniawan menyarankan agar Bagus harus melakukan proses dan menyesuaikan dengan apa yang ada di sana.
"Prosesnya itu harus dilakukan, dinikmatin dengan baik karena waktu untuk menjadi pesepak bola tidak banyak. Jangan sampai kesempatan itu disia siakan," bebernya. Kurniawan berharap agar Bagus dapat segera berproses dengan baik sehingga dirinya dapat menjadi contoh bagi pesepak bola muda lainnya di Indonesia. "Saya harap dia sukses di Eropa, dia bisa fokus. Seperti pakai kacamata kuda saja. Jadi melihat ke depan, kalau sudah main di eropa manfaatkan itu. Jangan mikir di Indonesia lagi," ungkapnya.
Selain itu, Kurniawan membeberkan bahwa kunci sukses pesepak bola profesional adalah kedisiplinan yang mencakup semua hal. "Ya, menurut saya disiplin itu sudah menjadi kunci utama. Artinya, bagaimana menjadi profesional sejati, kalau mungkin di Indonesia masih sering banyak diingatin. Kalau di sana sudah tidak ada lagi," ujarnya. "Jadi, semua berasal dari individu itu sendiri. Bagaimana dia mengatur jam istirahat, mengatur jam makan. Jadi, semua tergantung pada Bagus itu sendiri," sambungnya.
Kurniawan pun optimistis bahwa Bagus dapat meraih cita cita yang saat ini telah diyakini dengan berkarir di eropa. "Saya pernah ngobrol juga bersama Bagus bahwa dia punya keinginan besar untuk bermain di eropa. Itu modal utamanya. Karena kalau masih berat hati untuk tetap di Indonesia, itu akan sulit. Dia ini sudah bulat keinginannya. Ini modal yang baik," tandasnya.