Tanggal 1 Oktober diperingati sebagai International Coffee Day atau Hari Kopi Internasional. Hari Kopi ini pertama kali diperingati pada tanggal 1 Oktober 2015 dan digagas oleh Organisasi Kopi Internasional di Milan, Italia. Organisasi ini berkampanye tentang perdagangan kopi dunia yang baik.
Serta kesejahteraan para petani kopi di dunia. Memperingati hari kopi, perlu juga mengapresiasi jenis kopi yang terkenal di dunia. Biji kopi asal Indonesia memiliki tempat sendiri di hati para pencinta kopi dunia.
Tidak sedikit bijikopi Indonesiayang diekspor ke luar negeri. Apa saja? Dalam rangkaHari Kopi Seduniayang jatuh pada 1 Oktober 2020, Kompas.com merangkum beberapa bijikopi Indonesia yang mendunia.
Bijikopi AcehGayo pasti sudah tak asing lagi di telinga para pencinta kopi. Tak hanya digemari di Indonesia, biji kopi ini juga salah satu yang paling populer dan paling banyak diekspor dari Indonesia. Menurut Cindy Herlim Marta, Co Founder Shoot Me In The Head yang juga seorang Licensed Q Arabica Grader, biji kopi Aceh Gayo termasuk jenis arabika karena tumbuh di ketinggian sekitar 1000 1200 mdpl.
“Gayo juga sangat banyak kopinya. Bahkan di sana tanaman kopi bisa ditemukan di pinggir pinggir jalan,” jelas Cindy ketika dihubungi Kompas.com , Selasa (10/3/2020). Sementara itu, menurut Dadang Hendarsyah selaku Unit Head dan ICS Manager PT. Olam Indonesia Sunda Cluster, karakteristik rasa dari kopi Aceh Gayo adalah tingkat keasamannya yang tinggi.
Aromanya pun sangat kuat. William Heuw, owner Kopi Kangen juga mengatakan bahwa kopi Aceh Gayo punya rasa yang bold atau cenderung tajam. Biasanya biji kopi ini paling disukai oleh masyarakat Jepang.
Tak hanya Aceh Gayo saja, tapi ada juga biji kopi Sumatra yang terkenal asal Pulau Sumatera. Biji kopi ini jadi salah satu biji kopi paling digemari yang dijual di gerai kopi Starbucks. “Kami menjual lebih dari 10 jenis biji kopi, tapi kopi Sumatra selalu menjadi nomor satu.
Tak hanya di Indonesia, juga di seluruh dunia,” kata Direktur Starbucks Indonesia Anthony Cottan dalam temu media di Starbucks Oakwood, Jakarta, Selasa (6/3/2018). Hal tersebut karena konon katanya kopi Sumatra punya karakter yang paling seimbang. Rasa kopinya juga sangat kuat.
Sementara karakter kopi asal Amerika Latin cenderung ringan dan kopi Afrika floral atau fruity . Karakter kopi yang kuat ini dianggap pas untuk campuran bahan lain seperti gula dan susu. Namun tanpa perlu kehilangan rasa dan aroma kopi yang asli.
Kopi Sumatra bisa dinikmati dengan beragam cara. Kopi Jawa Barat merupakan gabungan dari berbagai jenis biji kopi yang ditanam di daerah Jawa Barat. Ada kopi Malabar, Pangalengan, dan daerah penghasil kopi lain yang biji kopinya kemudian dipasarkan dengan nama Jawa Barat.
"Dulu tidak dikenal karena tidak promosi. Banyak juga pedagang kopi yang ambil kopi dari Jawa Barat tapi pakai nama lain, kopi Aceh misalnya atau kopi Sumatera," kata Dadang. "Makanya sekarang banyak petani yang bersatu pakai nama Jawa Barat," sambung dia.
Kopi Jawa Barat menurut Dadang akhir akhir ini sedang tren. Awal kopi ini diekspor adalah pada 2012 lalu. Kini negara negara di benua Eropa dan Amerika jadi penikmat setia kopi Jawa Barat.
Sebagian besar kopi yang dihasilkan di Jawa Barat adalah jenis arabika. Karakternya cenderung manis dan punya tingkat keasaman yang cukup tinggi. Popularitas kopi Jawa Barat ini semakin naik ketika pada 2017 lalu biji kopi asal Gunung Puntang sempat memenangi kompetisi Specialty Cofee Association of American.
Selanjutnya adalahkopi Kintamaniyang tumbuh di Pulau Bali. Kopi ini berjenis Arabika, ditanam di ketinggian lebih dari 1.000 mdpl. Biasanya pohon kopinya ditanam di dekat Gunung Batur.
Menurut William, rasa kopi Kintamani cenderung fruity dan segar dengan jejak rasa buah yang terpengaruh dari tanaman di sekitar kebun kopi itu sendiri. Body kopinya juga tak tebal, dengan aroma yang kuat dan rasa yang tak terlalu pahit. Selain Aceh Gayo, kopi asal Toraja adalah salah satu biji kopi yang sudah lama populer. Biji kopi asal Sulawesi ini jadi favorit masyarakat dari benua Eropa.
Menurut William, karakter rasanya cukup berat dengan body tebal dan tingkat keasaman rendah. Rasanya cenderung pahit dengan sedikit kesan earthy . Kopi Torajabiasanya ada dua jenis, robusta, dan arabika. Kopi Papuacukup unik.
Walaupun berasal dari satu origin yang sama, kata William, rasa kopinya mungkin saja berbeda. Rasa yang dihasilkan tergantung dengan proses pengolahan biji kopi mulai dari fermentasi, roasting, hingga penyeduhan. Ada kopi yang cenderung beraroma floral dengan rasa asam yang sedang.
Selain itu ada yang punya body medium, serta rasa yang sedikit manis. Jenisnya sendiri adalah kopi arabika karena daerah tanam Papua yang cenderung merupakan dataran tinggi.