Pebalap Marc Marquez diprediksi akan mengalami situasi seperti yang dialami Valentino Rossi pasca kecelakaan. Marquez dikatakan bakal menemui beragam tantangan hebat setelah ia pulih dari cedera. Nasib Marc Marquez bahkan bisa sama seperti ketika Valentino Rossi patah kaki pada 2010.
Hal ini diungkapkan pengamat MotoGP senior, David Emmett, di majalah OnTrackOffRoad. Menurutnya, comeback Marc Marquez nanti akan menarik bagi persaingan papan atas. Banyak yang telah berubah dalam empat balapan Kejuaraan Dunia 2020 sejak Marc Marquez absen.
Serangkaian pebalap muda unjuk gigi di lintasan. Fabio Quartararo masih menjadi pimpinan klasemen sementara. Namun, beberapa rider telah sigap untuk mengincar tempatnya. Andrea Dovizioso menang di MotoGP Austria dan ia kini menempel ketat rider Petronas Yamaha tersebut. Jack Miller juga menunjukkan performa solid dengan dua kali mencatatkan podium di Red Bull Ring.
Brad Binder serta Miguel Oliveira membuktikan kalau motor motor KTM bisa berbicara banyak musim ini. "Ini lanskap yang Marquez harus hadapi saat ia kembali fit untuk membalap," tulis Emmett. "Ia akan membalap lawan juara dunia baru dan sekelompok rider muda yang sudah lupa caranya untuk menjadi takut kepada dia."
Ya, Marquez kehilangan aura kedigdayaannya setelah mengalami crash di Sirkuit Jerez pada seri pembuka musim. Tak membalap dalam empat seri Kejuaraan Dunia merupakan hal baru baginya. Sebelum ini, sang juara dunia delapan kali tak pernah absen dari starting grid sejak naik ke kelas MotoGP pada 2013.
Menurut Emmett, hal ini berpotensi membuat pergeseran dalam konstelasi para pebalap. Sang pengamat jadi teringat satu dekade lalu ketika Valentino Rossi cedera bahu lalu patah kaki di MotoGP Italia. Hal itu terjadi saat sang rider mengikuti sesi Flatihan bebas di Sirkuit Mugello pada awal Juni 2010.
Pebalap Fiat Yamaha itu crash di Tikungan 13, sebuah chicane kencang di atas bukit. "Cedera ini lebih serius dari perkiraan awal. Saya harap tak ada komplikasi. Ini bukan patah biasa melainkan sangat serius," tutur Dr Claudio Costa dari tim medis MotoGP ketika itu. Seperti kejadian dengan Marquez, Motomatters mengatakan Rossi mengalami crash di sirkuit kandangnya tersebut karena ia membalap lebih agresif ketimbang normal.
Rossi baru saja kalah dalam dua seri balapan sebelumnya dari rekan setim dan rival beratnya, Jorge Lorenzo. Alhasil, Rossi dikatakan mengambil risiko lebih besar dari biasanya agar mendapat keuntungan menghadapi balapan utama di Mugello di mana Rossi telah mencatatkan 10 kemenangan sepanjang kariernya. Rossi baru kembali pada MotoGP Jerman satu setengah bulan kemudian.
Hal ini serupa dengan Marquez yang mengalami crash di Sirkuit Jerez saat ia membalap lebih agresif dari biasanya. Marquez, yang memulai balapan dari posisi ketiga di grid, sempat terpuruk ke posisi ke 17 usai kehilangan kendali motor RC213V nya dan melebar ke area gravel. Namun, Marquez kembali ke lintasan dan punya misi untuk menyalip satu per satu rider lain.
Ia bahkan sempat mencatatkan waktu lap tercepat dibanding para rider lain dengan catatan 1 menit 38,372 detik pada putaran ke 11. Naas, agresivitas berlebih ini berbuah crash highside pada lap ke 22 saat ia sudah mencapai posisi podium dan tengah mengejar Fabio Quartararo serta Maverick Vinales di depan. Kembali ke Rossi. Dominasi The Doctor di MotoGP berakhir setelah musim 2010.
Valentino Rossi meraih tujuh gelar dari sembilan musim membalap di kelas premier 500cc dan MotoGP dari 2000 hingga 2009. Akan tetapi, setelah musim 2010 hingga sekarang, Rossi gagal sekali pun merengkuh gelar Kejuaraan Dunia MotoGP lagi. Emmett tidak berani mengatakan bahwa Marquez akan puasa gelar Kejuaraan Dunia lagi setelah ini.
"Kendati demikian, Marquez bakal menghadapi paddock berisi anak anak muda berbakat yang telah kehilangan rasa takut menghadapinya," tulisnya. "Kondisi akan menjadi jauh lebih sulit bagi Marc mulai titik ini."