Pemerintah Prancis meminta produsen pesawat Airbus untuk membatasi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan memanfaatkan dukungan dari negara untuk sektor penerbangan yang terdampak virus corona (Covid 19). Seperti yang disampaikan Sekretaris Negara untuk Menteri Ekonomi dan Keuangan Prancis Agnes Pannier Runacher. "Jadi saya meminta CEO Airbus Guillaume Faury menggunakan semua rencana pemerintah untuk industri penerbangan demi membatasi pemangkasan pekerjaan sebanyak mungkin," kata Pannier Runacher.
Dikutip dari laman Sputnik News, Kamis (2/7/2020), Faury sebelumnya pada hari Senin lalu mengatakan bahwa Airbus berencana mengurangi volume pasokan dan produknya sebesar 40 persen selama periode dua tahun. Perusahaan ini juga akan melakukan PHK terhadap ribuan karyawannya di tengah signifikannya penurunan produksi akibat pandemi. Sebelumnya pada Juni 2020, pemerintah Prancis meluncurkan paket penyelamatan sebesar 15 miliar euro atau setara 17 miliar dolar Amerika Serikat (AS) untuk industri penerbangan.
Paket tersebut difokuskan untuk mendukung penyelamatan perusahaan seperti Air France, Airbus, dan pemasok suku cadang utama Prancis. Karena serangkaian pembatasan, termasuk pembatasan perjalanan telah diberlakukan Prancis sejak pertengahan Maret lalu.