Pebulu tangkis asal Malaysia, Lee Zii Jia mengaku sudah tak sabar ingin segera beraksi di lapangan kembali. Lee Zii Jia yang digadang gadang sebagai penerus Lee Chong Wei tersebut saat ini sudah diizinkan kembali berlatih di Pelatnas. Tercatat para pebulu tangkis Malaysia sendiri terpaksa harus menjalani latihan secara mandiri sejak tanggal 18 Maret lalu.
Sebelum akhirnya, pemerintah Malaysia memberikan kelonggaran kepada para pebulu tangkis Malaysia untuk kembali ke Pelatnas mulai tanggal 1 Juni 2020. Kini, Lee Zii Jia dan atlet pebulu tangkis Malaysia lannya yang totalnya berjumlah 20 orang telah diizinkan kembali berlatih bersama. Di tengah aturan ketat protokol kesehatan, Lee Zii Jia mengungkapkan sudah tak sabar untuk bisa kembali beraksi.
Sebagai bagian dari pebulu tangkis yang berlaga dalam ajang Olimpiade Tokyo tahun depan. Lee Zii Jia harus bekerja ekstra keras untuk mengembalikan kebugaran dan sentuhan terbaiknya. "Aku tidak sabar untuk kembali ke lapangan, saya telah bertanya kepada BAM dan berlatih berulang kali kapan kami bisa melanjutkan latihan," ujar Lee Zii Jia seperti dikutip dari Badminton Planet .
"Dan saya tentu saja senang dan merasa positif tentang hal ini," jelas pebulu tangkis nomor sepuluh dunia tersebut. Lebih lanjut, Lee Zii Jia mengaku motivasinya untuk merasakan aura bulu tangkis sudah lebih baik ketika bisa kembali berlatih di Pelatnas. "Motivasi saya telah sedikit kembali dibandingkan saat saya hanya tinggal di rumah saja," tambahnya.
"Terus terang saya sudah kehilangan beberapa perasaan di lapangan, saya perlu waktu untuk mengembalikan ritme saya," harap pebulu tangkis berusia 22 tahun tersebut. Lee Zii Jia sendiri dapat dikatakan menjadi pebulu tangkis Negeri Jiran yang mengalami peningkatan performa dalam dua tahun terakhir. Salah satu performa briliannya ketika mampu melaju ke babak semifinal All England 2020.
Ia juga telah didapuk sebagai pemimpin tim Malaysia yang akan berlaga dalam ajang Piala Thomas 2020 di Denmark. Pebulu tangkis andalan Malaysia, Lee Zii Jia, memberikan sorotan tajam terhadap jadwal terbaru bulu tangkis dunia yang dirilis olehFederasi Bulu Tangkis Dunia(BWF) beberapa hari yang lalu. Dalam rilis terbarunya, BWF berencana akan memulai kembali agenda tur dunia mulai Agustus mendatang.
Tak kurang dari 11 turnamen akan digelar hanya dalam kurun waktu 16 minggu saja. Sebagaisatu dari 15 tunggal putra top dunia, Lee Zii Jia berkewajiban untuk berkompetisi minimal 12 dalam agenda BWF World Tour 2020. Hal ini mengingat jika Lee Zii Jia tidak bisa memenuhi hal tersebut, ia akan kena hukuman.
"Ini akan menjadi sangat sulit dan saya bertanya tanya bagaimana kita akan menghadapi begitu banyak turnamen back to back," ungkap Lee Zii Jia, dikutip dari . Ada satu alasan utama Lee Zii Jia cukup mempermasalahkan jadwal terbaru yang dirilis BWF. Alasan tersebut mengingat para atlet belum tampil dalam turnamen bulu tangkis kompetitif sejak terakhir kali Maret lalu.
Situasi tersebut tentu membuat para pebulu tangkis dunia butuh waktu untuk kembali mendapatkan sentuhan terbaiknya ketika bertanding. "Saya pikir semua orang akan berjuang, terutama ketika kebanyakan dari kita belum benar benar bermain bulu tangkis secara kompetitif sejak Maret," keluhnya. "Bagaimana kita akan pulih dalam waktu secepat itu dan bisa berada di minggu demi minggu terbaik kita?" lanjut tunggal putra yang kini menduduki ranking 10 dunia tersebut.
Lebih lanjut, andalan tunggal putra Malaysia tersebut meminta BWF memberikan kelonggaran terkait jumlah turnamen yang perlu diikuti. "Saya harap BWF akan memberikan kami pengecualian untuk kali ini dengan mengurangi jumlah acara yang harus dilakoni para pemain top," ujar Lee Zii Jia. Sebelumnya, BWF telah secara resmi merilis kalender turnamen terbaru untuk sisa tahun ini, Jumat (22/5/2020).
Dilansir laman resmi , ada beberapa perubahan penting yang terpaksa dilakukan termasuk perubahan tanggal pelaksanaan. BWF World Tour 2020 dijadwalkan akan kembali mulai pada 1 6 September 2020. Turnamen bertajuk Taipei Open 2020 yang memiliki super 300 akan menjadi pembuka.
Sementara itu, beberapa turnamen seperti New Zealand Open, Indonesia Open, Malaysia Open, Thailand Open, dan India Open telah dijadwal ulang oleh BWF. BWF juga telah mengubah jadwal penyelenggaraan BWF World Tour Finals tahun ini didorong mundur seminggu. Penyelenggaraan turnamen bergengsi sekaligus rangkaian BWF World Tour tersebut diharapkan selesai pada 20 Desember 2020.
Lebih lanjut, perhelatan turnamen bergengsi lainnya bertajuk Piala Thomas dan Uber akan dihelat 3 11 Oktober 2020. Denmark tetap dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan ajang dua tahunan tersebut. Terdapat pula empat turnamen yang terpaksa masih ditangguhkan.
Penangguhan tersebut disebabkan belum ada kejelasan tanggal pelaksanaan dihelatnya empat turnamen tersebut. Empat turnamen yang dimaksud adalah German Open, Swiss Open, Kejuaraan Eropa, dan Australia Open 2020. Tidak sedikit juga turnamen yang terpaksa dibatalkan pada tahun ini.
Mulai dari Orleans Masters, Singapura Open, Kejuaraan Bulu Tangkis Asia, US Open, Canada Open, Rusia Open, Akita Masters, Vietnam Open, hingga Indonesia Masters 2020.