4 Tips Kelola Uang Pesangon Karena Di PHK disaat Pandemi untuk Modal Bisnis

4 Tips Kelola Uang Pesangon Karena Di PHK disaat Pandemi untuk Modal Bisnis

Perencana keuangan Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, menyebut tak menutup kemungkinan jika uang pesangon digunakan untuk mulai merintis bisnis. Namun, ada sejumlah tips yang harus dilakukan agar uang pesangon bisa mendatangkan untung.

Pertama, besaran modal bisnis hanya maksimal 30 persen jumlah total uang pesangon. Lantaran, di tengah situasi tak menentu akibat pandemi Covid-19, biaya untuk menyambung kebutuhan hidup sehari-hari tetap harus dipenuhi.

“Kenapa cuma 30 Persen? Karena 70 persennya ini adalah untuk kebutuhan sehari hari kita. Kan namanya juga judulnya pesangon, dalam masa dia mencari nafkah baru lagi dia perlu ada pegangan nih untuk kebutuhan sehari-hari,” tuturnya dalam acara Ruang Merdeka : Punya Uang? Ditabung atau Bisnis, Rabu (13/1).

Kedua, pilih jenis bisnis dengan modal yang terjangkau. Akan tetapi, bisnis juga harus memiliki prospek yang bagus seperti bisnis pakaian jadi, makanan beku, ataupun aneka cemilan kekinian.

“Tarulah uang pesangonnya Rp10 juta gitu ya, berarti dia perlu menyisihkan sekitar Rp3 juta untuk modal usaha. Nah dengan modal Rp3 juta itu kalau kita mau bikin cafe juga susah ya. Tapi dengan modal Rp3 juta yang lumayan ini kita bisa menjual fashion atau pakaian jadi ataupun mau frozen food, snack snack gitu kan sebenarnya juga sudah mencukupi,” terangnya.

Selanjutnya

Ketiga, mulai bisnis dengan skala kecil terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisir kerugian dan menjaga kualitas produk yang dijual dalam kondisi baik.

“Memang volume (produknya) ga bisa banyak-banyak dulu. Tapi, paling ga bisa putar dulu modal kita untuk hindari kerugian dan menjaga (produk) juga,” bebernya.

Terakhir, tingkatkan modal dari uang pesangon maksimal 50 persen. Dengan catatan, bisnis telah berjalan baik dan tambahan modal digunakan untuk pembelian alat produksi sebagai sarana meningkatkan pendapatan usaha.

“Modal yang dari 30 persen tadi bisa ditingkatkan menjadi 50 persen. Nah ini kan berarti paling ngga kita sudah punya ketrampilan dan bisnis berjalan, tapi paling nggak uang pesangon bisa di konversi menjadi alat produksi kita untuk mendapatkan income baru lagi,” ujar dia mengakhiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published.