Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden menunjuk Merrick Garland sebagai Jaksa Agung pada Kamis (7/1/2021). Mengutip Merrick Garland saat ini menjabat di Pengadilan Banding Amerika Serikat untuk District of Columbia. Di sana Merrick Garland menjabat sebagai Hakim Utama selama tujuh tahun.
Merrick Garland yang merupakan veteran dari Departemen Kehakiman ini menjabat sebagai Wakil Asisten Jaksa Agung untuk Divisi Kriminal dan Wakil Utama Wakil Jaksa Agung. Lebih lanjut, Biden juga menyoroti massa pro Trump yang menyerbu Capitol pada Rabu (6/1/2021). Biden menyebut massa pro Trump itu sebagai "teroris domestik" dan mengkritik Donald Trump karena menghasut pengepungan tersebut.
"Empat tahun terakhir, kita memiliki seorang presiden yang menghina demokrasi kita, Konstitusi kita, aturan hukum, dalam segala hal yang dia lakukan," kata Biden. Biden lantas berikrar akan terjadi perubahan dramatis dalam pemerintahannya. "Lebih dari segalanya, kita perlu mengembalikan kehormatan, integritas, kemandirian Departemen Kehakiman sudah rusak parah," ucap Biden.
Jika dikonfirmasi Senat, kemungkinan besar Merrick Garland akan menjadi Jaksa Agung AS pada saat badan tersebut mengalami kritis. "Kamu tidak bekerja untukku," tutur Biden saat memperkenalkan Merrick Garland. Saat tampil dipublik untuk pertama kalinya, Garland berjanji untuk memulihkan komitmen terhadap hukum dan ketertiban serta integritas badan penegak hukum teratas AS.
Pernyataan Merrick Garland ini merujuk pada serangan yang terjadi di Capitol pada Rabu (6/1/2021). Nama Merrick Garland mungkin sudah tidak asing lagi bagi para pengamat politik. Senat Republik menolaknya empat tahun lalu, bahkan menolak untuk mengadakan persidangan ketika Presiden Barack Obama mencalonkan dia untuk Mahkamah Agung.
Prospek konfirmasinya sebagai Jaksa Agung AS dipastikan ketika Partai Demokrat mencetak kendali mayoritas Senat dengan memenangkan kedua kursi Senat Georgia. Biden juga memperkenalkan tiga orang lainnya untuk posisi kepemimpinan senior Departemen Kehakiman pada Kamis. Termasuk penasihat keamanan dalam negeri pemerintahan Obama, Lisa Monaco sebagai wakil jaksa agung dan mantan kepala hak sipil Departemen Kehakiman Vanita Gupta sebagai jaksa agung asosiasi, pejabat No. 3.
Dia juga menunjuk seorang asisten jaksa agung untuk hak hak sipil, Kristen Clarke, sekarang presiden Komite Pengacara untuk Hak Sipil di Bawah Hukum, sebuah kelompok advokasi.